BBC News Indonesia mewawancarai mahasiswa Papua di Jakarta terkait kasus rasialisme di Surabaya dan Malang, yang berimbas pada kerusuhan di beberapa kota di Papua Barat.
Mereka mengakui masih kerap mengalami rasialisme dan diskriminasi di kampus dan lingkungan sekitar.
"Ada dosen yang mengatakan kenapa mahasiswa Papua bau dan dekil," kata Anastasia Marian, mahasiswa asal Wamena.
Berbicara tentang konflik di Surabaya, mereka mengaku sakit hati atas ungkapan bernada rasis yang ditujukan bagi warga Papua.
"Hati saya terpukul," sebut Michael Dawi, yang juga berasal dari Wamena.
Mereka berharap bisa dihargai sebagai sesama manusia.
"Tolong hargai kami sebagai manusia. Jangan mengeluarkan kata-kata (ejekan) yang bisa menyakiti hati kami," tutur Priska Mulait.
"Tunjukkan kalau Indonesia itu adalah negara yang tidak membedakan suku, agama, ras dan lainnya."
0 Komentar